Cara mengencerkan larutan dan membuat larutan dengan kemolaran tertentu

Cara Mengencerkan Larutan

Metode 1 dari 2:
Mengencerkan Konsentrat secara Akurat melalui Persamaan Pengenceran

  1. 1
    Tentukan hal yang Anda tahu dan tidak tahu. Melakukan pengenceran dalam kimia biasanya berarti mengambil sedikit larutan yang konsentrasinya Anda ketahui, kemudian menambahkan cairan netral (seperti air) untuk membuat larutan baru dengan volume lebih besar tetapi konsentrasi lebih rendah. Hal ini sangat sering dilakukan dalam laboratorium kimia, karena, demi keefektifan, reagen seringkali disimpan dalam konsentrasi yang sangat tinggi, yang kemudian diencerkan untuk digunakan dalam percobaan. Biasanya, dalam kebanyakan situasi dunia nyata, Anda akan mengetahui konsentrasi larutan awal Anda dan konsentrasi maupun volume yang Anda inginkan untuk konsentrasi akhir Anda, tetapi bukan volume larutan awal yang Anda butuhkan untuk mendapatkan larutan akhir.
    • Akan tetapi, dalam situasi-situasi lain (terutama dalam soal-soal sekolah), Anda mungkin perlu mencari bagian-bagian lain dari teka-teki – misalnya, Anda mungkin diberikan volume dan konsentrasi awal, kemudian diminta untuk mencari konsentrasi akhir jika Anda mengencerkan larutan sesuai volume yang diinginkan. Dalam soal pengenceran apapun, sangat membantu untuk mencatat variabel-variabel yang diketahui dan tidak diketahui sebelum memulai.
    • Ayo selesaikan contoh soal. Misalkan kita diminta mengencerkan larutan 5 M dengan air untuk membuat 1 L dari larutan 1 mM. Dalam soal ini, kita mengetahui konsentrasi larutan awal kita dan volume serta konsentrasi akhir yang kita inginkan, tetapi bukan banyaknya larutan awal yang kita butuhkan untuk ditambahkan dengan air agar mencapai hasil yang diinginkan.
      • Pengingat: Dalam kimia, M adalah pengukuran konsentrasi yang disebut Molaritas, yang menunjukkan mol suatu zat per liter.
  2. 2
    Masukkan nilai Anda ke dalam rumus C1V1 = C2V2. Dalam rumus ini, C1 adalah konsentrasi awal larutan, V1 adalah volume larutan awal, C2 adalah konsentrasi akhir larutan, dan V2 adalah volume larutan akhir. Memasukkan nilai-nilai yang sudah diketahui ke dalam persamaan ini akan membantu Anda mencari nilai yang belum diketahui dengan sedikit kesulitan.
    • Mungkin Anda merasa terbantu dengan meletakkan tanda tanya di depan satuan yang ingin Anda cari untuk membantu Anda menyelesaikannya.
    • Ayo lanjutkan contoh kita. Kita akan memasukkan nilai-nilai yang kita ketahui seperti berikut:
      • C1V1 = C2V2
      • (5 M)V1 = (1 mM)(1 L). Kedua konsentrasi kita memiliki satuan yang berbeda. Ayo berhenti di sini dan melanjutkan ke langkah selanjutnya.
  3. 3
    Pertimbangkan perbedaan satuan apapun. Karena larutan melibatkan perubahan konsentrasi (yang terkadang cukup besar), bukanlah sesuatu yang aneh jika dua variabel dalam persamaan Anda memiliki satuan yang berbeda. Meskipun hal ini mudah diabaikan, satuan yang tidak sama dalam persamaan Anda dapat menyebabkan jawaban Anda salah. Sebelum menyelesaikan, ubahlah semua nilai dengan satuan konsentrasi dan/atau volume yang berbeda.
    • Dalam contoh kita, kita menggunakan satuan berbeda untuk konsentrasi M (molar) dan mM (milimolar). Ayo ubah pengukuran kedua kita menjadi M:
      • 1 mM × 1 M/1.000 mM
      • = 0,001 M
  4. 4
    Selesaikan. Setelah semua satuan sama, selesaikan persamaan Anda. Hal ini hampir selalu dapat dilakukan aljabar sederhana.
    • Kita menghentikan contoh soal kita di sini: (5 M)V1 = (1 mM)(1 L). Ayo cari nilai V1 dengan satuan kita yang baru.
      • (5 M)V1 = (0,001 M)(1 L)
      • V1 = (0,001 M)(1 L)/(5 M).
      • V1 = 0,0002 L, atau 0,2 mL.
  5. 5
    Pahami cara menggunakan jawabanmu dengan benar. Misalkan, Anda telah menemukan nilai Anda yang hilang, tetapi Anda tidak yakin dengan cara menggunakan informasi baru ini di dalam pengenceran sesungguhnya yang perlu Anda lakukan. Hal ini dapat dipahami – bahasa matematika dan sains terkadang tidak sesuai dengan dunia nyata. Saat Anda mengetahui keempat nilai dalam persamaan C1V1 = C2V2, lakukan pengenceran seperti berikut:
    • Ukurlah volume V1 dari larutan dengan konsentrasi C1. Kemudian, tambahkan cairan pengencer yang cukup (air, dsb.) untuk membuat volume totalnya V2. Larutan baru ini akan memiliki konsentrasi yang Anda inginkan (C2).
    • Dalam contoh kita, misalnya, kita terlebih dahulu mengukur 0,2 mL dari larutan 5 M. Selanjutnya, kita akan menambahkan air yang cukup untuk meningkatkan volume larutan menjadi 1 L: 1 L – 0,0002 L = 0,9998 L, atau 999,8 mL. Dengan kata lain, kita akan menambahkan 999,8 mL air ke larutan contoh kita yang sedikit. Larutan baru kita yang diencerkan memiliki konsentrasi 1 mM, yang merupakan konsentrasi yang kita inginkan.  
     
  6. 2.membuat larutan dengan kemolaran tertentu 
    Misalnya larutan yang akan dibuat adalah CuSO4 dengan molaritas 1 M sebanyak 250 mL. Terlebih dahulu kita harus menghitung massa CuSO4 yang terlarut dalam larutan tersebut, dengan cara sebagai berikut:




    MORALITAS
    Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut. Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang kimia fisika, teristimewa dalam sifat koligatif.



    NORMALITAS
    Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang dialami zat itu, karena satuan ini dipakai dalam penyetara zat dalam reaksi.


    A.pelarutan zat padat
    B.pengenceran larutan pekat







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Energi bahan bakar Termokimia